Bitcoin & Market Update: Dampak Positif Deal Tarif AS–China

Tarif AS–China

Cryptodewa.com – Pasar keuangan global baru saja mendapat angin segar. Perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya membuahkan hasil. Tarif ekspor-impor yang sebelumnya tinggi berhasil diturunkan secara signifikan: dari 125% menjadi hanya 10% dari pihak Tiongkok, dan 30% dari AS ke Tiongkok ( Tarif AS–China ). Kabar ini menjadi pemicu utama sentimen bullish di pasar, termasuk pasar kripto seperti Bitcoin.

Relevansi Sejarah dan Perbandingan dengan Krisis 1930-an

Sebagian pengamat sempat mengkhawatirkan kemungkinan krisis seperti Great Depression 1930-an yang dipicu oleh kebijakan tarif. Namun, konteks saat ini sangat berbeda. Ekonomi dunia telah bertransformasi dari berbasis hasil bumi menjadi era financial market dan produksi mandiri di berbagai negara. Kekhawatiran tersebut terbukti berlebihan.

Efek Positif di Market Asia dan Global

Setelah kabar tarif dirilis, indeks saham Asia seperti Hangseng, Kospi, dan CSI300 langsung menguat hingga 3%. IHSG kemungkinan besar juga akan ikut terdongkrak, hanya saja pasar Indonesia sedang libur. Ini mencerminkan bahwa pasar menganggap kabar tersebut sebagai pemicu positif jangka pendek hingga menengah. (Tarif AS–China)

Bitcoin dan Risiko Leverage yang Mengintai

Walau kabar makro sangat baik, pasar kripto seperti Bitcoin belum bereaksi besar. Salah satu alasannya adalah dominasi posisi long leverage oleh investor yang “telat masuk”. Banyak dari mereka tidak membeli di harga bawah, tapi memilih masuk menggunakan margin tinggi setelah harga sudah naik.

Hal ini berpotensi menciptakan liquidity sweep, di mana exchange secara sistematis melikuidasi posisi over-leveraged untuk menciptakan koreksi pasar. Data menunjukkan bahwa jika BTC menyentuh $106.000, akan terjadi likuidasi $1,17 miliar posisi short. Jika jatuh ke $92.000, bisa memicu likuidasi hingga $13 miliar untuk posisi long.

Sell the News: Kemungkinan Koreksi Pasar

Dengan semua optimisme ini, ada juga potensi sell the news event, di mana investor yang sudah lama posisi beli mulai melakukan profit-taking. Ini tidak buruk — justru koreksi adalah bagian dari dinamika sehat market. Keseimbangan antara pembeli dan penjual dibutuhkan untuk menjaga struktur harga tetap stabil.

Pengaruh Inflasi & Suku Bunga The Fed

Deal tarif ini memberi harapan inflasi bisa melandai, karena harga impor tak lagi melonjak. Jika data CPI mendukung tren ini, The Fed (melalui Jerome Powell) punya ruang untuk memangkas suku bunga mulai kuartal III 2025. Forecast terakhir dari Cleveland menunjukkan inflasi tetap berada di kisaran 2.76%, yang bisa jadi tidak cukup untuk memicu perubahan kebijakan secara cepat.

Strategi Teknis: Fokus ke Level Kunci dan Struktur 15 Menit

Secara teknikal, Bitcoin sedang berada dalam fase konsolidasi. Support kuat berada di kisaran $97.000 hingga $92.000. Ini menjadi area potensial untuk re-accumulation jika terjadi koreksi. Chart 15 menit digunakan sebagai acuan validasi: selama struktur tetap bullish, posisi long bisa dipertahankan.

Manajemen Risiko dan Trading Plan

Dalam dunia trading, terutama di pasar kripto yang sangat fluktuatif, manajemen risiko bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen utama yang menentukan apakah seorang trader bisa bertahan jangka panjang atau hanya sekadar ikut tren lalu tersapu koreksi.

Satu hal yang harus dipahami sejak awal: analisis teknikal atau makroekonomi bukan sinyal pasti untuk entry. Itu hanyalah alat bantu untuk menyusun strategi yang terukur dan disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Setiap pergerakan harga memiliki potensi — namun tanpa perencanaan, potensi itu bisa berubah jadi ancaman.

Hindari Masuk Market Secara Membabi Buta

Banyak trader pemula yang masuk pasar hanya karena “kata orang”, atau karena merasa takut ketinggalan momentum (FOMO – Fear of Missing Out). Mereka cenderung membuka posisi tanpa analisis yang matang, dan lebih parah lagi, tanpa menentukan stop loss maupun take profit. Ini berisiko tinggi, apalagi jika posisi dibuka dengan leverage besar.

Dalam konteks Bitcoin saat ini, ketika banyak investor ritel mulai FOMO setelah harga naik tinggi, mereka seringkali memilih masuk lewat produk turunan seperti futures dengan leverage tinggi, bukan spot. Hal ini menciptakan tekanan besar pada market karena posisi-posisi tersebut rawan dilikuidasi.

Berita Lainnya :


FAQ: Bitcoin, Pasar Kripto & Kondisi Makro

Q: Apakah pengaruh deal tarif AS–China terhadap Bitcoin langsung terasa?
A: Tidak langsung. Bitcoin saat ini justru bergerak lebih lambat dibanding saham. Namun efek jangka menengahnya bisa menurunkan inflasi dan membuka peluang penurunan suku bunga.

Q: Apakah sekarang waktu yang tepat untuk beli Bitcoin?
A: Tergantung strategi masing-masing. Jika Anda melihat potensi koreksi ke $97.000 atau $92.000, itu bisa jadi area ideal untuk akumulasi.

Q: Apa itu liquidity sweep dalam pasar kripto?
A: Ini adalah situasi di mana harga secara tiba-tiba digerakkan untuk melikuidasi posisi leverage besar, baik long maupun short, demi menciptakan ruang pergerakan baru.

Q: Kenapa chart 15 menit penting dalam analisis teknikal ini?
A: Karena chart jangka pendek menunjukkan momentum dan struktur harga yang valid. Jika 15 menit masih bullish, kemungkinan besar harga belum siap untuk koreksi besar.

Q: Apakah FOMC akan menurunkan suku bunga tahun ini?
A: Berdasarkan prediksi Maret 2025, The Fed akan menurunkan suku bunga dua kali dalam setahun — namun tetap bergantung pada data inflasi dan kondisi makro ke depan.