Cryptodewa.com – Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah mencatatkan harga tertinggi baru di kisaran 123.000. Namun, setelah kenaikan tajam itu, muncul sinyal-sinyal penolakan (rejection) yang memicu pertanyaan besar: apakah ini hanya koreksi sementara, ataukah pertanda bahwa tren naik mulai melemah?
Fenomena penolakan harga ini sangat wajar. Dalam setiap pencapaian all-time high, aksi ambil untung dari investor besar (whales) sering kali terjadi. Hal ini menyebabkan tekanan jual yang membuat harga turun dalam waktu singkat. Di sisi lain, kondisi ini juga sering digunakan oleh trader ritel sebagai momen untuk masuk kembali saat harga turun (buy the dip).

Analisis Fibonacci dan Zona Resistensi
Sebelumnya telah dilakukan pemetaan menggunakan Fibonacci extension berdasarkan kenaikan sebelumnya. Hasilnya, Bitcoin tampak tertahan di area kritis yang menjadi zona resistensi kuat. Area ini menjadi titik penting yang harus ditembus jika Bitcoin ingin melanjutkan rally-nya.
Namun, jika resistensi ini gagal ditembus dan candle harian ditutup sebagai pin bar—sebuah formasi candlestick dengan bayangan atas panjang—itu bisa menjadi indikasi kuat adanya tekanan jual dari atas. Ini adalah sinyal awal bahwa pasar mungkin akan memasuki fase koreksi jangka pendek.
Faktor Fundamental: Inflasi dan Suku Bunga
Katalis penting berikutnya adalah laporan inflasi (CPI) yang akan dirilis besok. Jika angka inflasi naik lebih tinggi dari ekspektasi, maka hal ini bisa menjadi hambatan bagi kebijakan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Harapan terhadap penurunan suku bunga akan semakin kecil, apalagi menjelang pertemuan pada September. Hal ini bisa menjadi sentimen negatif untuk pasar aset berisiko seperti kripto.
Sebaliknya, jika data inflasi keluar lebih rendah dari perkiraan, pasar bisa saja bereaksi positif. Kejutan semacam ini sering dimanfaatkan oleh investor sebagai alasan untuk kembali membeli aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Perilaku Pasar dan Struktur Teknikal
Dari perspektif teknikal, perilaku pelaku pasar saat ini cukup krusial. Apakah mereka akan mempertahankan harga atau justru mulai melakukan aksi jual masif? Di sinilah price action menjadi alat utama untuk membaca arah selanjutnya.
Pada timeframe harian, harga saat ini menunjukkan potensi penutupan sebagai pin bar. Jika candle harian ditutup di bawah 120.000, itu bisa menjadi sinyal koreksi lebih dalam. Target koreksi terdekat berada di zona psikologis 112.000 hingga 110.000. Zona ini memiliki dukungan kuat karena terdapat celah harga (gap) yang belum tertutup di grafik futures (CME). Banyak analis percaya bahwa harga cenderung kembali untuk “menutup” gap tersebut.
Potensi Likuidasi dan Strategi Entry
Jika Bitcoin kembali turun ke kisaran 110.000, maka potensi likuidasi besar-besaran akan terjadi, terutama bagi trader yang membuka posisi long tanpa perlindungan stop-loss. Di zona bawah tersebut, tercatat ada potensi likuidasi hingga miliaran dolar.
Oleh karena itu, manajemen risiko menjadi sangat penting. Bagi trader yang hendak melakukan entry, pastikan menggunakan ukuran posisi yang wajar dan jangan lupa menetapkan level stop-loss yang jelas. Entry sebaiknya dilakukan saat harga menunjukkan pantulan dari zona demand yang kuat, bukan sekadar spekulasi tanpa dasar.
Struktur Harga dan Order Block
Pada timeframe 1 jam, terlihat adanya struktur bullish baru dengan pembentukan higher high. Di zona ini juga terdapat order block dan level support-resistance yang signifikan. Beberapa trader memanfaatkan momen ini untuk entry pendek, memanfaatkan pantulan dari area demand.
Namun, strategi ini hanya disarankan bagi mereka yang sudah memahami manajemen risiko dan struktur pasar dengan baik. Trader pemula sebaiknya tidak mengikuti entry orang lain tanpa tahu alasan di baliknya. Tanpa pemahaman menyeluruh, risiko kerugian bisa jauh lebih besar daripada potensi profit.
Trendline dan Validasi Koreksi
Salah satu cara untuk membaca validitas koreksi adalah dengan melihat apakah harga menembus trendline utama. Jika trendline jangka pendek ditembus dan harga mulai turun ke bawah support terakhir, itu adalah konfirmasi bahwa pasar memang sedang terkoreksi.
Namun, jika harga berhasil bertahan dan membentuk struktur baru yang lebih tinggi lagi, maka peluang kenaikan lanjutan tetap terbuka. Dua level penting yang menjadi acuan lanjutan adalah ekstensi Fibonacci di -0.27 dan -0.618.
Altcoin Akan Terimbas?
Ketika Bitcoin mengalami koreksi, altcoin biasanya terkena imbas lebih dalam. Oleh karena itu, kehati-hatian tetap menjadi prioritas. Banyak altcoin yang bergantung pada pergerakan Bitcoin, sehingga jika BTC mengalami penurunan tajam, ekosistem kripto secara keseluruhan bisa ikut terkoreksi.
Baca Juga :
- Bobby The Cat (BTC): Meme Coin Lokal dengan Misi Sosial dan Teknologi Solana
- Crypto | Liquidation Heatmap & Altcoin Season Index: Dua Kompas Penting
FAQ
1. Kenapa Bitcoin mengalami rejection di level 123.000?
Karena harga tersebut berada di zona resistensi teknikal yang kuat dan investor besar mulai melakukan aksi ambil untung setelah lonjakan tajam.
2. Apakah Bitcoin akan turun lebih jauh?
Kemungkinan koreksi ke zona 112.000–110.000 terbuka jika candle harian ditutup negatif dan data inflasi besok menjadi katalis negatif.
3. Apakah ini waktu yang tepat untuk beli?
Bisa iya, bisa tidak. Jika harga menyentuh zona support dan menunjukkan pantulan (rebound), itu bisa menjadi sinyal entry. Namun, tetap gunakan stop-loss dan manajemen risiko.
4. Apa dampak data inflasi terhadap Bitcoin?
Data inflasi tinggi dapat menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang berdampak negatif pada pasar kripto. Sebaliknya, inflasi rendah bisa menjadi katalis positif.
5. Apakah altcoin aman saat Bitcoin koreksi?
Tidak sepenuhnya. Altcoin cenderung mengikuti arah Bitcoin dan bahkan bisa mengalami penurunan yang lebih dalam saat koreksi terjadi.
Bitcoin saat ini berada di persimpangan penting. Sinyal teknikal menunjukkan adanya potensi koreksi, sementara faktor fundamental seperti inflasi dan kebijakan suku bunga akan menjadi penentu arah selanjutnya. Trader disarankan tetap waspada, menggunakan strategi yang disiplin, dan tidak terburu-buru mengikuti euforia pasar.