Bitcoin Sideways, Altcoin Siap Unjuk Gigi? Simak Outlook Pasar Kripto Hari Ini

Cryptodewa.com – Jakarta, 7 Juli 2025 — Pasar kripto kembali bergerak lambat hari ini, dengan volume perdagangan harian Bitcoin tercatat hanya sekitar USD 4,9 miliar. Di tengah volatilitas yang nyaris datar, analis kripto sideways menyoroti potensi pergerakan menarik yang bisa terjadi dalam 24 hingga 48 jam ke depan, khususnya di sektor altcoin.

Dalam pembaruan terbarunya, sideways menyoroti pentingnya penutupan candlestick mingguan (weekly close) serta potensi akumulasi aliran dana ke altcoin, mengingat beberapa sinyal teknikal dan pergerakan indikator yang menguat.

Bitcoin Sideways

Pasar Sideways, Volume Lemah Jadi Alarm Awal

Volume transaksi yang kecil dinilai sebagai salah satu penyebab utama mengapa harga Bitcoin dan altcoin bergerak sideways dalam beberapa hari terakhir. Minimnya likuiditas membuat harga tertahan dalam rentang sempit — seperti yang terlihat dalam chart 4 jam terakhir yang hanya menunjukkan pergerakan di kisaran USD 107.900–108.200.

Namun, menurut sideways , kondisi stagnan ini justru menjadi waktu yang tepat untuk bersiap. “Biasanya, saat pasar terlalu tenang, itu tanda badai akan datang,” ujarnya.


Indikator Altseason Mulai Berkedip

Salah satu sinyal penting yang diungkap adalah naiknya indeks altcoin dari 21 ke 29 dalam beberapa hari terakhir. Meskipun belum disertai lonjakan harga yang signifikan, hal ini menandakan fase akumulasi tengah berlangsung — fase krusial sebelum potensi reli.

“Flow masuk ke altcoin. Ini bukan berarti langsung meledak, tapi lebih ke silent accumulation seperti yang terjadi dua bulan lalu,” tegas Kevin.


Dominance Bitcoin Mulai Menurun

Indikator dominasi Bitcoin (BTC Dominance) juga menunjukkan sinyal penting. Penurunan dominasi ini mengindikasikan bahwa dana mulai beralih dari Bitcoin ke altcoin. Secara historis, penurunan dominansi ini seringkali menjadi awal dari pergerakan besar altcoin.

Dengan kata lain, momentum rotasi pasar mulai mengarah ke proyek-proyek kripto non-Bitcoin — dari Ethereum hingga koin-koin meme yang sempat naik drastis.


Heat Map Liquidation dan Zona Magnetik Harga

Analisis dari liquidation heatmap menunjukkan bahwa area sekitar USD 110.500 menjadi titik tumpuan dengan akumulasi posisi leverage besar. Beberapa pelaku pasar menyebutnya sebagai “magnet zone”, di mana harga kerap tertarik kembali ke level tersebut.

Namun Kevin mengingatkan agar tidak terpaku pada hal ini, karena analisis teknikal tetap harus dikombinasikan dengan data dan price action.


Struktur Market BTC Masih Sehat

Secara struktur, Bitcoin masih berada di atas garis support penting di area USD 103.000. Kevin menggunakan indikator MA7 (moving average 7 hari) sebagai acuan, dan mencatat bahwa selama tren naik sejak breakout di kisaran 80 ribuan, BTC selalu berhasil bertahan di atas garis ini.

“Selama garis MA7 belum ditembus di time frame mingguan, struktur naiknya masih valid,” jelas Kevin.


Sentimen Negatif: Wallet Tidur Aktif Kembali

Salah satu sentimen yang menahan laju bullish market adalah kabar tentang aktivasi kembali dompet Bitcoin berusia 14 tahun, yang diduga melakukan transfer sebesar 80.000 BTC. Meskipun belum ada bukti bahwa ini aksi jual besar, pasar bereaksi dengan ketakutan jangka pendek.

“Top is near? Mungkin. Tapi aku tetap melihat ada satu dorongan lagi ke atas sebelum koreksi signifikan,” ujar Kevin menanggapi spekulasi.


Trading Plan: Fokus ke ETH dan Hype

Dalam strategi trading pribadi, Kevin menyoroti dua aset yang menarik perhatian:

  1. Ethereum (ETH) — Menunjukkan pola cup and handle dengan potensi kenaikan hingga 11%.

  2. Hype Coin — Terlihat sangat mirip dengan struktur harga Bitcoin, dan sedang berada di fase uptrend. Target kenaikan disebut-sebut bisa menuju USD 4,47 hingga USD 4,56.

Namun Kevin mengingatkan agar tidak FOMO (fear of missing out). “Kalau sudah floating, jangan ngejar. Lebih baik tunggu retest atau posisi strategis lainnya.”


Manajemen Risiko Masih Jadi Kunci

Kevin menekankan pentingnya manajemen risiko dalam fitur seperti futures. Ia menyarankan pemula untuk mengatur stop loss (SL) dengan ketat dan menyesuaikan leverage dengan ukuran margin agar tidak cepat terlikuidasi.

“Leverage besar itu boleh, tapi marginnya harus kecil. Kalau modal besar, kurangi leverage. Simple.”

Baca Juga :


: Harapan Profit, Tapi Tetap Rasional

Sebagai penutup, sideways  mengingatkan bahwa trading bukan soal cepat kaya, melainkan soal bertahan. “Trading itu seni bertahan. Kalau kalian terbiasa one-shot-one-kill, kalian sedang berjudi, bukan trading.”

Ia juga mengabarkan bahwa biaya bergabung dengan komunitas internalnya akan naik esok hari, dengan tujuan menyaring anggota agar lebih serius dan berkualitas.


Pasar kripto saat ini sedang berada di persimpangan penting. Volume rendah dan pergerakan sideways menandakan fase tenang sebelum badai. Dengan data yang menunjukkan akumulasi di altcoin dan dominasi Bitcoin yang mulai melemah, investor jangka menengah bisa mulai melirik potensi di luar BTC — dengan strategi dan disiplin yang matang.

Tetap waspada, tetap disiplin. Momentum tidak selalu datang dua kali.