Cryptodewa.com – Pasar kripto kembali menghadirkan dinamika menarik di pekan terakhir Juli 2025. Bitcoin baru saja mencetak penutupan mingguan yang cukup mengesankan di kisaran 119.400 USD. Namun, hanya berselang beberapa jam, harga mengalami tekanan jual hingga kembali turun ke level 118.000-an. Lantas, apakah ini sinyal koreksi wajar menjelang serangkaian agenda ekonomi penting Market Kripto?
Koreksi Usai Penutupan Weekly: Tanda-Tanda Tekanan Pasar
Penurunan harga Bitcoin terjadi setelah sesi perdagangan di Amerika Serikat, sekitar 8 hingga 10 jam sebelum video ini dibuat. Penurunan ini disertai dengan lonjakan pada indeks dolar AS yang naik 1%—kenaikan yang cukup signifikan dan berimbas langsung pada pasar-pasar berisiko seperti Market Kripto, emas, dan saham.

FOMC, Bank of Japan, dan Inflasi: Pekan Penuh Agenda Krusial
Jadwal ekonomi pekan ini sangat padat. Kamis akan diwarnai oleh keputusan suku bunga dari Federal Reserve. Konsensus pasar menyebutkan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga di level 4,5%. Namun, perhatian besar tertuju pada statement dari FOMC dan konferensi pers oleh Jerome Powell.
Di hari yang sama, Bank of Japan juga dijadwalkan merilis keputusan suku bunga. Malam harinya akan diramaikan dengan rilis data PCE dan Core PCE Price Index. Sedangkan Jumat membawa data CPI dari Uni Eropa dan angka pengangguran dari AS.
Antisipasi Pasar: Profit Taking Menjelang Event Besar
Melihat padatnya agenda dan ketidakpastian yang menyertainya, wajar jika pasar mengambil langkah konservatif dengan melakukan aksi ambil untung (profit taking). Hal ini menjelaskan mengapa terjadi tekanan jual dalam 1–2 hari terakhir.
Tekanan Jual dari Investor Lama dan Whale
Koreksi Bitcoin juga dipicu oleh aksi jual besar dari wallet era lama. Salah satu investor dari era Satoshi menjual 80.000 BTC pada level 115.000 USD. Selain itu, whale memindahkan aset miliaran dolar ke bursa. Aktivasi dompet dorman ini memicu kekhawatiran dan tekanan psikologis terhadap pasar.
Arus Masuk Masih Positif: Tanda Adopsi Tetap Kuat
Data arus masuk investasi menunjukkan sinyal positif. Tercatat 130 juta USD masuk ke Bitcoin, dan Ethereum mencetak lebih dari 452 juta USD pada 25 Juli. Investor institusi seperti BlackRock masih aktif berakumulasi melalui produk ETF. Beberapa proposal ETF baru juga sedang diajukan, termasuk untuk altcoin dan memecoin.
Waspadai Token Unlock dalam 2 Minggu ke Depan
Investor perlu memperhatikan jadwal token unlock yang berpotensi memberi tekanan harga:
- Optimism: 1,79% (2 hari)
- SUI: 1,27% (3 hari)
- IMX: 1,3% (10 hari)
- APT: 1,79% (2 minggu)
Akumulasi Masih Terjadi: Indikator Optimisme Jangka Panjang
Metaplanet membeli 780 BTC, Trum Media mengalokasikan 300 juta USD, dan Marata Digital Holding mengakumulasi senilai 950 juta USD. BTSC Inc. menambah 14.240 ETH. Grab Philippines bahkan mulai mendukung penarikan stablecoin.
Baca Juga :
- Update Bitcoin dan Altcoin: Waspadai Koreksi Pasar & Leverage Berlebih
- Update Bitcoin, Ethereum, dan Hyperliquid: Genius Act dan Gejolak Pasar
Skenario Bitcoin: Koreksi Sehat Menuju 114.000 USD?
Jika Bitcoin gagal bertahan di atas 117.500 USD, koreksi ke 114.000 USD menjadi skenario realistis. Namun bila mampu menembus kembali 120.000 USD, potensi kenaikan tetap terbuka. Profit taking sebagian menjadi langkah strategis di kondisi saat ini.
Dominasi Dolar dan Tekanan pada Altcoin
Dominasi USDT meningkat, menandakan banyak investor mengamankan profit ke stablecoin. Ethereum, Solana, dan altcoin lainnya menunjukkan sinyal teknikal melemah. Solana membentuk pola lower high, sementara XRP butuh breakdown di bawah 3 USD untuk konfirmasi penurunan.
Kondisi saat ini mencerminkan koreksi wajar, bukan sinyal bearish jangka panjang. Tetap tenang, waspada terhadap event makro, dan pertimbangkan untuk mengambil sebagian profit sebagai langkah protektif. Pasar kripto masih menyimpan potensi besar, namun kehati-hatian adalah kunci.
FAQ: Bitcoin dan Market Kripto 29 Juli 2025
1. Kenapa harga Bitcoin turun setelah penutupan weekly yang bagus?
Harga Bitcoin turun karena adanya tekanan jual dari investor besar (whale) dan wallet era lama, serta penguatan indeks dolar AS menjelang event ekonomi penting seperti FOMC dan rilis inflasi.
2. Apa itu FOMC dan mengapa penting untuk Market Kripto?
FOMC (Federal Open Market Committee) adalah lembaga pembuat kebijakan suku bunga di AS. Keputusan dan pernyataan mereka sangat memengaruhi arah pasar, termasuk kripto, karena berpengaruh terhadap likuiditas dan sentimen risiko.
3. Apa dampak token unlock terhadap harga koin?
Token unlock berpotensi menambah suplai di pasar. Jika jumlah yang dilepas cukup besar, bisa menekan harga karena tekanan jual meningkat, apalagi jika dilakukan oleh early investor.
4. Mengapa dominasi USDT meningkat saat pasar koreksi?
Peningkatan dominasi USDT menunjukkan bahwa investor mengalihkan aset ke stablecoin sebagai bentuk proteksi (profit taking), menunggu waktu yang lebih tepat untuk masuk kembali ke aset berisiko seperti Bitcoin dan altcoin.
5. Apakah koreksi Bitcoin kali ini sinyal bearish jangka panjang?
Belum tentu. Koreksi saat ini masih dianggap sehat dalam konteks tren naik jangka menengah. Selama support kuat tidak ditembus, koreksi justru memberi peluang beli (buy the dip).