Cryptodewa: Menghindari Trading Saat News – (Strategi)

Cryptodewa.com – Trading saat berita ekonomi penting seperti NFP (Non-Farm Payrolls) dan CPI (Consumer Price Index) keluar sering dihindari oleh banyak trader profesional. Ketika berita tersebut diumumkan, pasar mengalami pergerakan harga yang sangat signifikan. Dalam sesi live Trading Saat News yang diadakan setiap Senin hingga Jumat, pergerakan ini sering menjadi perhatian khusus.

Ketika berita ekonomi keluar, harga di pasar yang sedang konsolidasi dapat tiba-tiba melonjak atau menurun tajam. Banyak order yang masuk ke pasar, menjadikan kondisi trading lebih tidak stabil. Meskipun trader berpengalaman dapat memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan yang lebih besar, risiko yang dihadapi juga lebih tinggi dibandingkan kondisi pasar normal.

Trading Saat News
Trading Saat News

Kendala Trading Saat News: Broker dan Likuiditas

Salah satu kendala utama trading saat berita besar adalah tingginya jumlah order yang menyebabkan broker dan penyedia likuiditas mengalami kesulitan.

  1. Leverage Kecil: Broker biasanya akan mengurangi leverage, sehingga trader tidak bisa membuka posisi sebesar biasanya.
  2. Slipage: Keterlambatan dalam eksekusi order sering terjadi karena server broker tidak dapat mengimbangi kecepatan perubahan harga di pasar. Ini berarti harga yang diharapkan untuk entry seringkali berbeda dengan harga yang diperoleh saat order dieksekusi.

Selain itu, slipage yang terjadi pada saat volatilitas tinggi bisa merugikan trader, terutama jika harga melompat jauh dari posisi yang diinginkan.

Peran Liquidity Provider dalam Trading

Liquidity provider (penyedia likuiditas) memegang peranan penting dalam proses trading, terutama ketika trader melakukan transaksi buy atau sell. Dalam hal ini, liquidity provider berfungsi sebagai pihak yang melayani order trader dengan menyediakan sisi lawan dari transaksi tersebut. Misalnya, ketika seorang trader ingin membeli, liquidity provider akan melakukan penjualan. Begitu pula sebaliknya.

1. Satu Institusi vs Banyak Penyedia Likuiditas

Ada dua jenis konfigurasi utama dalam hubungan antara trader dan penyedia likuiditas:

  • Satu Institusi: Dalam sistem ini, eksekusi order lebih cepat karena hanya melibatkan satu pihak yang langsung merespon order trader. Namun, harga yang diterima trader bergantung sepenuhnya pada institusi tersebut. Akibatnya, ada kemungkinan harga yang ditawarkan tidak sekompetitif dibandingkan dengan banyak penyedia likuiditas.
  • Banyak Penyedia Likuiditas: Ketika ada banyak penyedia likuiditas yang terlibat, eksekusi bisa sedikit lebih lambat karena membutuhkan waktu untuk menemukan harga terbaik dari antara banyak penyedia. Namun, keuntungan utama dari sistem ini adalah trader sering mendapatkan harga yang lebih kompetitif karena banyaknya pilihan harga yang tersedia dari para penyedia likuiditas tersebut.

2. Ketidakstabilan Harga dan Peran Liquidity Provider

Saat ada berita penting seperti NFP atau CPI yang diumumkan, penyedia likuiditas juga mengalami tantangan. Karena pasar bergerak sangat cepat dan volume order meningkat tajam, liquidity provider harus menyesuaikan harga secara real-time untuk menghindari kerugian besar. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas harga yang tinggi, di mana harga seringkali “loncat” secara tiba-tiba dan mempengaruhi hasil eksekusi order trader.

Dampak Liquidity Provider pada Kondisi Trading News

Liquidity provider yang bertugas menjaga pasar tetap likuid tentu tidak ingin mengalami kerugian besar saat volatilitas tinggi terjadi akibat berita besar. Untuk mengatasi risiko ini, mereka kerap menerapkan berbagai aturan ketat selama momen tersebut, yang kemudian berdampak langsung pada pengalaman trading para trader. Beberapa aturan yang sering diterapkan oleh broker yang bekerjasama dengan liquidity provider antara lain:

  • Spread yang Lebih Lebar: Spread, atau selisih antara harga beli dan jual, bisa menjadi jauh lebih lebar saat ada berita besar. Hal ini terjadi karena ketidakpastian dan volatilitas tinggi membuat penyedia likuiditas lebih berhati-hati dalam mengambil order.
  • Pembatasan Order: Beberapa broker mungkin menetapkan batasan tertentu, misalnya hanya membolehkan order dengan jarak tertentu dari harga pasar saat ini selama periode news.
  • Delay dalam Eksekusi: Saat volatilitas sangat tinggi, server broker bisa mengalami delay karena banyaknya order yang harus diproses dalam waktu singkat. Ini menyebabkan slipage atau perbedaan antara harga yang diinginkan trader dan harga sebenarnya yang dieksekusi di pasar.

3. Broker Lokal vs Broker Internasional

Perlu dicatat bahwa terdapat perbedaan dalam cara kerja liquidity provider pada broker lokal dan broker internasional. Broker internasional seringkali bertindak sebagai market maker, di mana mereka sendiri yang membeli order trader. Dalam skenario ini, broker bisa berfungsi sebagai penyedia likuiditas, memberikan keuntungan berupa eksekusi order yang lebih cepat. Namun, ada juga risiko bahwa harga yang mereka tawarkan mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan pasar terbuka.

Baca Juga:

 

Aturan Broker dalam Trading Saat News

Setiap broker memiliki aturan berbeda saat trading news. Beberapa hal yang mungkin terjadi, misalnya:

  • Spread menjadi lebih besar.
  • Ada delay beberapa detik saat eksekusi.
  • Ada pembatasan tertentu pada jumlah pip pergerakan harga setelah berita.

Broker lokal biasanya memiliki aturan yang berbeda dengan broker luar negeri yang berperan sebagai market maker.

Risiko dan Strategi Trading Saat News

Untuk menghadapi volatilitas tinggi saat berita keluar, strategi trading yang baik perlu diterapkan. Beberapa tips penting:

  1. Resiko Kecil: Pastikan hanya mengambil risiko yang sangat kecil, misalnya 0,1% dari modal per trading.
  2. Withdraw Berkala: Melakukan penarikan keuntungan secara rutin membantu menjaga psikologi tetap sehat, sehingga saat menghadapi kerugian, dampaknya tidak terlalu besar.

Bagi trader yang melakukan scalping, trading saat news bisa sangat berisiko karena pergerakan harga yang tidak stabil. Sebaliknya, swing trader cenderung lebih aman karena mereka fokus pada timeframe yang lebih besar (H4, daily) di mana pengaruh berita besar tidak terlalu terasa.

FAQ Tentang Trading Saat News

Q: Apa risiko terbesar dari trading saat news?
A: Risiko terbesar adalah volatilitas pasar yang tinggi, yang bisa menyebabkan slipage, eksekusi order terlambat, dan spread melebar. Hal ini meningkatkan peluang kerugian.

Q: Mengapa broker mengurangi leverage saat news?
A: Pengurangan leverage dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian besar yang bisa dialami oleh trader dan mengelola risiko broker itu sendiri.

Q: Apakah semua broker memiliki aturan trading yang sama saat news?
A: Tidak, setiap broker memiliki kebijakan dan syarat yang berbeda. Beberapa mungkin memperbolehkan trading bebas, sementara yang lain memiliki batasan ketat.

Q: Bagaimana strategi terbaik menghadapi berita besar?
A: Hindari trading saat berita baru keluar, atau gunakan strategi yang meminimalkan risiko seperti trading dengan resiko kecil atau melakukan order setelah pasar kembali stabil.