Cryptodewa.com – Jakarta — Dunia kripto Indonesia semakin semarak dengan kehadiran proyek lokal bernama Bobby The Cat atau BTC. Namun, jangan tertukar dengan Bitcoin, karena BTC yang satu ini bukanlah mata uang kripto konvensional. Ia adalah token meme yang mengusung misi sosial berbasis teknologi blockchain dan terinspirasi dari figur kucing bernama Bobi Kertanegara—hewan peliharaan Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dengan semangat gotong royong dan kebanggaan nasional, BTC diluncurkan sebagai representasi dari gerakan digital yang tak sekadar mencari cuan, tetapi ingin menyumbangkan dampak nyata bagi masyarakat.

Dari Kucing Presiden ke Blockchain Solana
Nama Bobby the Cat bukan sekadar gimmick. Ia hadir sebagai simbol nasionalisme digital yang dikemas dalam bentuk token berbasis blockchain Solana—jaringan yang terkenal akan kecepatan dan efisiensinya. Tim pengembang BTC ingin menyampaikan pesan bahwa teknologi, bahkan yang diasosiasikan dengan dunia spekulatif seperti kripto, bisa menjadi alat perubahan sosial jika diarahkan dengan benar.
BTC hadir sebagai “meme coin dengan makna”, yang menjadikan aksi sosial sebagai nilai utama dalam setiap transaksinya. Proyek ini juga mengklaim diri sebagai inisiatif kripto dengan nilai transparansi dan keterbukaan total terhadap publik.
Misi Sosial yang Terstruktur
Berbeda dari meme coin lain yang hanya mengandalkan viralitas dan komunitas tanpa arah, BTC menempatkan misi sosial sebagai jantung proyeknya. Visi besar mereka adalah memberdayakan generasi masa depan Indonesia, yang diterjemahkan ke dalam aksi nyata melalui kontribusi finansial untuk program-program berikut:
- Makanan bergizi gratis untuk anak-anak
- Beasiswa pendidikan untuk pelajar Indonesia
- Penyediaan akses air bersih ke daerah tertinggal
- Layanan kesehatan bagi masyarakat rentan
- Perawatan dan bantuan untuk hewan terlantar
Filosofinya jelas: “Setiap transaksi adalah aksi, setiap token adalah harapan.”
Transparansi Radikal: Donasi 1% Otomatis
Salah satu elemen teknis unik dari BTC adalah sistem kontribusi otomatis. Setiap kali token BTC diperdagangkan—baik dibeli maupun dijual—akan dikenakan biaya kontribusi sebesar 1%. Biaya ini bukan masuk ke dompet developer, melainkan langsung disalurkan ke wallet publik yang bisa dipantau secara real-time oleh siapa pun melalui blockchain Solana.
Langkah ini mempertegas komitmen tim terhadap radikal transparansi, sebuah konsep yang menempatkan kepercayaan komunitas sebagai fondasi utama.
Jaminan Keamanan: Likuiditas Terkunci dan Kontrak Dilepas
Untuk menanggulangi isu kepercayaan yang kerap jadi momok dalam dunia kripto, tim BTC mengambil kebijakan tegas:
- Likuiditas token akan dikunci selama 24 bulan penuh guna mencegah potensi rug pull.
- Kepemilikan kontrak akan dilepas setelah peluncuran, menandakan bahwa proyek ini bersifat desentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas tunggal.
Transparansi dan desentralisasi ini menjadi nilai tambah yang membuat BTC lebih kredibel dibanding banyak meme coin lain.
Ekosistem Web3 dan NFT untuk Kreator Lokal
BTC tidak berhenti hanya sebagai token. Proyek ini juga dikembangkan sebagai gerbang menuju ekosistem Web3 yang komprehensif, yang mencakup beberapa inisiatif besar seperti:
- Mesin Kebaikan Otomatis – Mengubah transaksi menjadi dana sosial
- Inkubator Web3 – Mendukung startup dan inovator digital dalam negeri
- NFT Eksklusif Lokal – Memberi ruang bagi seniman Indonesia untuk memamerkan karya mereka, sekaligus memberi komunitas identitas digital yang unik
Dengan ekosistem ini, BTC berharap bisa menjadi jembatan antara teknologi dan budaya, serta membuka peluang baru bagi talenta digital Indonesia.
Private Sale: Awal Langkah Menuju Sejarah
Proyek BTC memulai debut publiknya dengan menyelenggarakan private sale pada 20 Juni, sebagai momen perdana mengundang partisipasi dari para pendukung awal. Kesempatan ini dibuka secara terbatas untuk mereka yang ingin terlibat sebelum proyek diluncurkan secara publik.
Tim pengembang menyatakan bahwa mereka terdiri dari profesional Indonesia yang terdokumentasi (doc team) dan memiliki komitmen penuh terhadap keberlanjutan serta kejujuran proyek.
Lebih dari Sekadar Token
Bobby The Cat ingin membuktikan bahwa meme coin bisa punya identitas, fungsi, dan kontribusi yang berarti. Dalam lanskap kripto yang dipenuhi proyek spekulatif dan hype semu, BTC muncul sebagai pengecualian yang menawarkan purpose-driven crypto movement dengan cita rasa lokal.
Apakah ini awal dari era baru token sosial di Indonesia? Kita belum tahu. Tapi yang pasti, proyek ini berhasil mencuri perhatian karena menawarkan pendekatan berbeda—menggabungkan humor, teknologi, dan kemanusiaan dalam satu narasi.
Baca Juga :
- Crypto | Liquidation Heatmap & Altcoin Season Index: Dua Kompas Penting
- Old Money Wallet : Respons Investor di Tengah Whale
FAQ (Tanya Jawab Seputar BTC)
Apa itu Bobby The Cat (BTC)?
BTC adalah token kripto berbasis Solana yang dirancang sebagai meme coin dengan misi sosial, termasuk program beasiswa, bantuan gizi, kesehatan, hingga kepedulian terhadap hewan.
Apakah BTC sama dengan Bitcoin?
Tidak. BTC di sini adalah singkatan dari Bobby The Cat, bukan Bitcoin. Ini merupakan proyek baru dengan fokus sosial dan budaya lokal.
Bagaimana cara kontribusi dilakukan?
Setiap transaksi BTC akan otomatis menyisihkan 1% sebagai dana donasi, yang disalurkan ke wallet publik dan bisa dipantau secara transparan melalui blockchain.
Siapa di balik proyek ini?
Tim pengembang adalah profesional Indonesia yang doxxed (identitas terbuka) dan menyatakan komitmen terhadap transparansi dan keamanan proyek.
Apakah proyek ini aman?
Untuk menghindari kecurangan, likuiditas token dikunci selama 24 bulan dan kepemilikan kontrak akan dilepas setelah peluncuran.
Disclaimer
Artikel ini ditulis untuk tujuan informasi dan edukasi. Tidak ada bagian dari artikel ini yang dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli, menjual, atau berinvestasi dalam mata uang kripto tertentu. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan terkait aset digital.