Bitcoin: Zero-Sum Game atau Positive-Sum Game?

Cryptodewa.com – Sebelum masuk ke topik utama, mari pahami dulu istilah zero-sum game. Ini adalah konsep di mana total kemenangan dan kerugian di antara para peserta selalu saling meniadakan. Jika ada yang menang, maka pasti ada pihak lain yang kalah dalam jumlah yang sama. Misalnya dalam permainan poker—jika satu orang menang $100, maka total kerugian pemain lain juga $100. Secara total, hasil akhirnya adalah nol.

Zero-sum game banyak ditemukan dalam dunia judi dan spekulasi jangka pendek. Di sistem seperti ini, tidak ada penciptaan nilai baru. Hanya terjadi transfer kekayaan antar pemain.

Zero-Sum Game

Apakah Bitcoin Termasuk Zero-Sum Game?

Banyak orang mengira Bitcoin adalah semacam skema Ponzi atau judi digital karena harganya naik-turun tajam dan menguntungkan mereka yang masuk lebih awal. Tapi apakah benar Bitcoin adalah zero-sum?

Jawabannya: tidak sepenuhnya.

Bitcoin bukanlah zero-sum seperti dalam skema Ponzi atau trading derivatif. Justru, sistem keuangan konvensional berbasis mata uang fiat-lah yang bisa dianggap sebagai zero-sum. Dalam sistem fiat, inflasi dan pencetakan uang secara masif merugikan masyarakat luas, sambil menguntungkan segelintir elit dan pemilik aset.

Menurut filsuf Voltaire, “semua mata uang fiat akan kembali ke nilai intrinsiknya, yaitu nol.” Dalam sistem fiat, yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin makin tertindas oleh inflasi, privilege pajak, dan bailout elit.

Bitcoin Sebagai Positive-Sum Game

Berbeda dengan fiat, Bitcoin justru merupakan positive-sum game—suatu sistem di mana nilai totalnya bisa bertambah, dan semua partisipan punya peluang menang secara kolektif. Tidak seperti judi atau trading derivatif, Bitcoin menciptakan ekosistem ekonomi nyata:

  • Semakin banyak yang memegang Bitcoin, semakin besar network effect.
  • Harga Bitcoin naik seiring peningkatan permintaan, sementara suplai tetap (maksimal 21 juta koin).
  • Semakin besar hash rate (tingkat keamanan jaringan), semakin kuat dan terpercaya sistemnya.
  • Ada pertumbuhan bisnis nyata: edukasi, hardware wallet, merchant, miner, produsen energi terbarukan, dan banyak lagi.

Kapan Bitcoin Bisa Jadi Zero-Sum Game?

Bitcoin bisa berubah menjadi zero-sum game jika digunakan dalam perdagangan derivatif (misalnya, trading kontrak berjangka). Di pasar derivatif, setiap profit trader sama dengan kerugian trader lain. Jadi murni transfer kekayaan antar pemain, bukan penciptaan nilai baru.

Analogi sederhananya: yang ditradingkan bukan rumahnya, tapi kuitansi DP-nya. Artinya, kita hanya bermain di atas kertas.

Peran Holder dalam Positive-Sum Game

Mereka yang memegang Bitcoin di spot market dan menyimpannya dalam jangka panjang berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem. Holder:

  • Menambah nilai jaringan
  • Memberi insentif bagi miner untuk menjaga sistem
  • Mendorong institusi dan negara untuk ikut mengadopsi Bitcoin

Bahkan ada negara yang mempertimbangkan Bitcoin sebagai cadangan devisa strategis seperti Brazil, Polandia, Swiss, Jepang, dan banyak lagi.

Bukti Nyata dari Positive-Sum Game

Beberapa indikator bahwa Bitcoin adalah positive-sum game:

  • Jumlah alamat wallet Bitcoin terus meningkat
  • Hash rate jaringan naik signifikan setiap tahun
  • Adopsi oleh perusahaan besar seperti MicroStrategy dan Tether
  • Total Bitcoin di exchange menurun (holder enggan menjual)
  • Bisnis dan pekerjaan di sekitar Bitcoin tumbuh (edukator, developer, event organizer, analis, dll)

Baca Juga :

Zero-Sum Game: Ciri-Ciri Umum

Sistem zero-sum biasanya tidak menciptakan nilai ekonomi baru. Dalam skema ini, total keuntungan dan kerugian antar pemain hanya berpindah tangan. Jika ada satu pihak yang memperoleh keuntungan, maka harus ada pihak lain yang kehilangan dalam jumlah yang sama. Tidak ada pertumbuhan nilai, tidak ada peningkatan produktivitas, dan tidak ada kontribusi terhadap perkembangan ekosistem yang berkelanjutan. Ini membuat zero-sum menjadi sistem yang tidak stabil dan sangat bergantung pada keberuntungan serta kecepatan pengambilan keputusan.

Karakteristik utama lainnya dari sistem zero-sum adalah umurnya yang cenderung pendek. Banyak instrumen yang masuk kategori ini seperti meme coin, ponzi scheme, atau binary option scam, biasanya hanya bertahan selama hype berlangsung. Begitu antusiasme pasar meredup, proyek tersebut akan ambruk karena tidak memiliki fondasi nilai yang kuat. Skema seperti ini sangat bergantung pada FOMO (Fear of Missing Out), di mana para investor awal berharap bisa keluar sebelum harga turun drastis dan menyisakan kerugian besar bagi investor berikutnya.

Sistem zero-sum juga umumnya dikendalikan oleh mereka yang memiliki informasi lebih cepat dan strategi manipulatif. Akibatnya, hanya segelintir orang yang diuntungkan, sementara mayoritas peserta akan dirugikan. Tidak ada kolaborasi yang sehat, tidak ada ekosistem yang tumbuh, dan hasil akhirnya adalah konflik kepentingan dan kekecewaan kolektif.

Karena tidak menciptakan dampak ekonomi riil, model seperti ini tidak memiliki keberlanjutan jangka panjang. Satu-satunya “nilai” yang ditawarkan hanyalah sensasi spekulasi tinggi dan janji untung cepat. Dalam jangka panjang, zero-sum hampir selalu meninggalkan jejak kerugian dan ketidakpercayaan.

Contoh paling umum dari sistem ini adalah skema binary option yang menjebak banyak orang dengan janji cuan instan, meme coin tanpa utilitas, dan skema ponzi digital yang menyamar sebagai investasi.

Bitcoin adalah positive-sum game, bukan zero-sum game—selama digunakan sesuai dengan tujuannya sebagai sistem keuangan terdesentralisasi dan alat simpan nilai jangka panjang. Tapi Bitcoin bisa menjadi zero-sum game jika dijadikan alat spekulasi ekstrem seperti dalam trading derivatif.

Ingat prinsip utamanya: nilai tumbuh ketika ada penciptaan ekosistem, bukan saat hanya transfer kekayaan.

Dan satu hal penting: jangan ambil nasihat soal Bitcoin dari mereka yang bahkan tidak memilikinya alias “no-coiners.” Cari informasi dari mereka yang benar-benar mendalami dan memiliki pengalaman di dalam ekosistemnya.