Cryptodewa.com – Dalam siklus pasar kripto dari tahun 2023 hingga 2025, kondisi pasar Bitcoin cenderung stabil dan terstruktur. Setelah melewati fase rally yang cukup signifikan, pasar memasuki periode konsolidasi yang sehat. Koreksi yang terjadi pun tergolong dangkal akibat berita wallet whale yang bangun, meskipun berlangsung dalam durasi yang lebih lama. Hal ini membentuk kebiasaan baru bagi investor, di mana mereka merasa nyaman dengan harga tinggi yang saat ini dianggap “normal.”
Harga $100.000 bukan lagi angka yang mengejutkan bagi sebagian besar pelaku pasar. Jika pada tahun 2020 angka tersebut terasa mustahil, kini posisi itu justru menjadi area support yang kuat dan diterima sebagai standar baru. Salah satu pemicu kekhawatiran yang sempat mencuat adalah kebangkitan Whale lama dari tahun 2011 yang menggerakkan Bitcoin dalam jumlah besar. Ini memicu spekulasi terkait potensi tekanan jual dan ancaman terhadap tren bull market.
Namun, dengan pendekatan berbasis analisis on-chain, narasi tersebut dapat diletakkan dalam konteks yang lebih objektif.
Rekap Kondisi Pasar Berdasarkan Data Holder
Sebelum masuk ke isu wallet lawas, penting untuk memahami struktur pasar saat ini melalui dashboard holder Bitcoin. Ada empat komponen utama yang digunakan untuk menilai posisi pasar, salah satunya adalah MVRV Z-Score, metrik yang mengukur seberapa besar keuntungan yang dimiliki seluruh pasar Bitcoin.
Saat ini, berdasarkan rata-rata 2 tahun, pasar berada dalam kondisi yang tenang dan stabil. Harga tinggi sudah menjadi kebiasaan. Ketika naik, investor senang. Ketika turun, mereka melihatnya sebagai peluang diskon.
Selain itu, ada metrik SOPR (Spent Output Profit Ratio) untuk short-term holder, yang menunjukkan bahwa sebagian besar investor jangka pendek sedang menikmati keuntungan. Namun, levelnya tidak ekstrem seperti puncak-puncak sebelumnya, menandakan pasar masih dalam fase bull market yang sehat.
Posisi Short dan Mode Akumulasi
Salah satu alasan investor belum melakukan take profit besar-besaran adalah karena mayoritas masih dalam fase akumulasi. Data menunjukkan bahwa keuntungan yang belum direalisasi (unrealized profit) saat ini hanya sekitar 9%, membuat sebagian besar investor belum tergoda untuk menjual.
Di sisi lain, funding rate untuk pasar futures hanya sekitar 2,48% per tahun. Ini menunjukkan banyak posisi short masih terbuka. Hal ini mencerminkan keraguan pasar terhadap kelanjutan tren naik. Namun, data juga menunjukkan bahwa struktur pasar masih kuat dan memiliki peluang lebih tinggi untuk naik dibanding turun.
Wallet Lawas dan Isu Tekanan Jual
Isu yang sempat ramai diperbincangkan adalah pergerakan wallet dari tahun 2011 yang membangkitkan kekhawatiran pasar. Pergerakan tersebut melibatkan sekitar 80.000 BTC, senilai lebih dari $8 miliar. Namun, dari sisi analisis on-chain, tidak ada indikasi bahwa koin-koin tersebut akan dijual di pasar terbuka. Justru besar kemungkinan ini hanya perpindahan antar alamat atau penggantian jaringan.
Data sebelumnya juga menunjukkan bahwa saat tekanan jual besar terjadi (hingga 40.000 BTC per hari), pasar masih mampu menyerapnya. Bahkan ketika peluncuran ETF atau pencapaian harga $100.000, penjualan dari long-term holder tetap dalam batas wajar dan terserap oleh demand yang ada.
Dengan kata lain, pergerakan wallet besar bukanlah sinyal kepanikan, melainkan dinamika normal dalam pasar yang sudah matang.
Derivatif, Leverage, dan Risiko Pasar
Beberapa minggu terakhir, perhatian beralih ke pasar derivatif. Aktivitas leverage terlihat meningkat, terutama di platform futures. Banyak trader terlihat membuka posisi short, mengantisipasi kemungkinan koreksi harga. Namun, funding rate yang netral hingga negatif justru menunjukkan pasar belum sepenuhnya bearish.
Open interest di pasar futures juga mengalami lonjakan besar, menyentuh $76 miliar, bahkan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini sebagian besar berasal dari bursa-bursa non-top-tier seperti HyperLiquid, yang bahkan sempat menyalip posisi ketiga global.
Peningkatan open interest mencerminkan keterlibatan spekulan yang lebih tinggi, dan potensi volatilitas makin terbuka lebar ke depan.
Market Option: Perlindungan Atau Ketakutan?
Di sisi pasar opsi (options), banyak trader terlihat membeli put option sebagai bentuk perlindungan terhadap kemungkinan penurunan harga. Hal ini mencerminkan kekhawatiran terhadap volatilitas yang dapat muncul pada bulan Juni–Juli, terutama terkait risiko eksternal seperti kebijakan tarif AS.
Namun, volatilitas implisit di pasar option justru berada di titik terendah dalam sejarah, menunjukkan bahwa pasar menganggap Bitcoin sedang “tidur.” Biasanya, kondisi seperti ini menjadi sinyal bahwa pergerakan besar akan segera terjadi—baik naik maupun turun.
Rasio put-call juga mulai menurun setelah sempat berada di level tinggi. Ini menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai melepas posisi perlindungan, dan cenderung lebih netral terhadap arah pergerakan harga ke depan.
Baca Juga :
- Bitcoin Sideways, Altcoin Siap Unjuk Gigi? Simak Outlook Pasar Kripto Hari Ini
- Bitcoin: Zero-Sum Game atau Positive-Sum Game?
Short Squeeze: Ancaman Tersembunyi
Dengan banyaknya posisi short yang terbuka, risiko terbesar saat ini bukanlah penurunan tajam, tapi potensi short squeeze. Jika harga Bitcoin bergerak naik secara cepat, posisi short akan mengalami tekanan untuk segera menutup (buyback), yang justru memperkuat lonjakan harga.
Inilah sebabnya pasar tampak diam, tapi sesungguhnya sedang menyimpan potensi pergerakan tajam. Para investor dan trader perlu waspada terhadap kondisi seperti ini, terutama karena data historis menunjukkan bahwa periode volatilitas rendah sering menjadi pendahulu tren besar berikutnya.
Pasar Tenang, Tapi Bukan Tanpa Arah
Secara umum, data on-chain dan sentimen derivatif menunjukkan bahwa pasar Bitcoin saat ini berada dalam fase konsolidasi yang sehat, meski banyak pihak masih berspekulasi arah selanjutnya. Aktivitas long-term holder, meski mencolok, belum menunjukkan ancaman besar terhadap tren naik.
Posisi short yang dominan, ditambah likuiditas pasar derivatif yang tinggi, bisa memicu pergerakan tajam dalam waktu dekat. Sementara itu, volatilitas rendah di pasar opsi memberi sinyal bahwa pasar sedang menunggu momen besar.
Bagi investor jangka panjang, ini adalah saat yang baik untuk tetap disiplin, sementara trader perlu lebih waspada terhadap dinamika pasar derivatif. Dalam situasi seperti ini, kesabaran dan pengelolaan risiko adalah kunci utama.
Artikel ini hanya bersifat informasi dan bukan saran keuangan. Lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.